Ini adalah cerita tentang seorang kawan, kawan yang berhasil masuk ke dalam satu ruang yang orang sebut dengan Hati. Saya tidak tauhu mengapa orang menyebutnya ruang di hati, padahal hati sendiri mempunyai definisi sendiri.. hmm, lupakan soal hati kembali pada topik awal saya
Berawal dari suatu organisasi di jurusan yang membuatku mengetahui siapa namanya. Pada waktu itu saya tidak menyangka bahwa ia adalah orang yang berhasil membuat saya melakukan hal - hal bodoh, yang saya sendiri tak tau mengapa saya lakukan ituu. Semua berjalan biasa, saya dengan kehidupan saya, dan ia dengan kehidupan ia sendiri.
Samapi tahun kedua saya, bahkan semua masih berjalan seperti biasa. Saya menjalankan hidup saya sebagai seorang mahasiswa yang sesekali bandel tentunyaa. Yang ngefans2an sama kakak tingkat, dan ia masih juga dengan kehidupannya sendiri.
Pada semester 4 - 5, saya kurang tahu tepatnyaa. Seorang teman saya mulai menggoda saya dan berusaha mencomblangan saya dengan ia. Awalnya tentu saja saya tidak mau, saya bukan tipe orang yang mudaah jatuh begitu saja. Tapi kejadian demi kejadian , waktu demi waktu berjalan, membuat pertahanan saya putus. (....)
sebuah harapan
blog ini difungsikan sebagai "tempat sampah" sang penulis, sekaligus untuk melatih kemampuan menulis agar lebih terampil. Oleh karena itu buat temen temen yang mampir ke blog ini sekalian kasih saran yaa. terimakasih
Selasa, 12 Juli 2011
Minggu, 06 Februari 2011
dear Allah

Bagaimana ini, sudah lama kami mengalami ini..
berbagai cara sudah di tempuh, tapi tak kunjung ada cahaya terang
Tuhan, apa sebenernya salah kami? murka kah engkau ya Allah?
atau benar ini sekedar cobaan darimu?
tapi mengapaa suliit sekali rasannyaa
ya mungkin terlalu rapuh hingga ku harus mencurahkan lewat note ini,
tapi aku tak tau lagi caranya.
kepada siapa aku harus cerita? tak ada yang percaya pada kami.
pernah kucoba cerita pada orang, dan mereka hanya acuh dan berkata "bukan urusan saya"
aku tak butuh dikasiani,
semoga lwat ini kami bisa menjadi makhluk yang kuat dan selalu ingat engkau ya allah
berat.. sungguh berat
tuhaan, aku mohon beri jalan keluarmu
aku tahu kau penyayang umat
Tuhan, tunjukkanlah jalan keluar
Aku sudah tak sanggup lagi melihat ibu menangis
salahkah ketika aku mulai menetaskan air mataku?
Senin, 24 Januari 2011
CIDUK, SUSUK, KRUPUK
cerita ini berawal ketika adik saya Helmi sedang mencuci motor di halaman rumah pada sore hari
Dari dapur ibu saya berteriak kepada helmi
Ibu : MI helmi, ciduk (gayung) mbok bawaa?
Helmi : apa bu?
ibu : ciduknya mbok bawa?
helmi : opo, susuk?
aku dari ruang tamu ikutan teriak ke helmi
aku : ciduuk mi
helmi : oh iyaa buu
ibu : oh pie to helmi CIDUK kok dadi KRUPUK
dua orang yang salah pendengaran, bikin ngocok perut haha
Dari dapur ibu saya berteriak kepada helmi
Ibu : MI helmi, ciduk (gayung) mbok bawaa?
Helmi : apa bu?
ibu : ciduknya mbok bawa?
helmi : opo, susuk?
aku dari ruang tamu ikutan teriak ke helmi
aku : ciduuk mi
helmi : oh iyaa buu
ibu : oh pie to helmi CIDUK kok dadi KRUPUK
dua orang yang salah pendengaran, bikin ngocok perut haha
Jumat, 21 Januari 2011
aku ingin mendengar kabarnya
Aku ingin mendengar kabarnya, mendengar suarnya, menatap wajahnyaa
Syangnya aku tak bisa menatapnya sendiri,
Syangnya aku tak bisa menatapnya sendiri,
Sabtu, 11 Desember 2010
berlari .. jauh
aku ingin berlari.. jauh
berlari hingga ke padang luas
aku ingin berteriak keras ..
bukan berbisik
aku ingin meneriakkan namamu
keras.. sangat keras
mungkin dengan aku berteriak,
aku bisa sedikit melupakanmu
berlari hingga ke padang luas
aku ingin berteriak keras ..
bukan berbisik
aku ingin meneriakkan namamu
keras.. sangat keras
mungkin dengan aku berteriak,
aku bisa sedikit melupakanmu
ibu

Ibu
Jangan kau bersedih
Jangan kau teteskan air matamu
Karena tangismu, membuatku sedih
Ibu
jangan pernah berkata kau lelah
tetaplah berdiri, disini bersama kami
Ibu
Tersenyumlah, untuk kami anak - anakmu
karena dengan senyummu, hari kami ceria
Ibu
jangan pernah menyesali kau hidup di dunia ini
karena cobaan, ujian di sini hanya sementara
ibu
jangan pernah kau merasa sendiri
karena di sini ada kami
aku, ndindi , helmi
kami selalu ada untukmu ibu
ibu
hari cerah pasti akan datang
meski kita tak tau kapan
aku tak tau lagi,
bagaimana hidupku nanti tanpamu ibu,
lentera dalam gelapku
Langganan:
Postingan (Atom)